Sabtu, 02 November 2013

Bupati “Jewer” Camat



Akibat Sampah tak Terurus dan Menumpuk

Solsel, Padek–Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria “men­jewer” Camat Sungaipagu yang dinilai tidak becus mengurus sampah. Tumpukan sampah ber­serakan di jalan-jalan dan pasar di Muaralabuh. Bupati berang, Camat Sungaipagu terkesan cuek dengan sampah yang dibiarkan berserakan berbulan-bulan.

“Saya minta pihak kecamatan segera membersihkan sampah-sampah di pinggir jalan dan jembatan. Tak cuma berpotensi bau busuk, tapi juga penyakit. Tapi bila sampah tersebut ber­jatuhan ke pinggir sungai maka akan berpotensi banjir. Kita minta camat tolong perhatikan sampah,” tegas Muzni Zakaria, Jumat (1/11) di ruangannya ke­pada Ibrahim Camat Sungai Pagu.

Tak hanya sampah, ada per­soalan yang lain belum pernah terselesaikan oleh Camat Ibra­him. Ada taman di depan Kantor Pos Lama Muara Labuh juga sudah merimba, hingga kini belum dibenahi oleh camat. Per­soalan sampah saja belum teru­rus, bagaiman akan me­nye­le­saikan persoalan dimasyarakat.  Tempat Pembuangan Akhir atau an sampah pasar tradisional.

“Akibat TPA/S belum ter­koordinir oleh pihak kecamatan, imbasnya sampah merajalela dan tak terurus. Sehingga terlihat berserakan diberbagai kawasan, camat harus mencarikan so­lusinya segara,” tutur Bupati.

Seharusnya Camat harus bisa berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yakni Kantor Lingkungan Hidup. Kalau tidak ada anggaran untuk mencarikan solusi sampah, segera melaporkan kondisi itu ke bupati. Biar sampah bisa ditang­gulangi,”sebutnya.

Soal median jalan dari sim­pang SPBU sampai ke pasar representative Muaralabuh yang ditutupi semak jenis duri sikajuik juga dipertanyakan bupati. Median jalan sudah diperbagus, namun camat tidak bisa mera­watnya. “Banyak yang bisa dila­kukan oleh camat untuk men­cegah semak belukar itu, mi­salnya dengan menjadikan median jalan itu taman dan ber­dayakan sekolah-sekolah,” pung­kas Muzni.

Camat Sungai Pagu Ibrahim menjelaskan bakal melakukan pembelaan diri dan akan men­carikan solusi dalam menyikapi sampah yang sudah membusuk dan yang akan membusuk. Serta akan memberikan sosialisasi ke­pada masyarakat untuk tidak mem­buang sampah di sem­ba­ra­ngan tempat,” katanya. (mg20)


PADEK

Rabu, 30 Oktober 2013

Rencana Kerja Hutan Nagari Simancuang Disahkan Gubernur Sumbar

KabarIndonesia - Langit mendung dengan awan tebal yang gelap menyelimuti Lembah Simancuang. Lebih kurang 30 orang masyarakat dari Kab. Tanah Datar dan Kab. Sijunjuang dan lebih dari 10 orang Pejabat dari SKPD yang ada di Kab. Solok Selatan dan Provinsi Sumbar sedang berada di Lembah Simancuang ini. Masyarakat yang menghuni Lembah Simancuang ini dalam 3 tahun terakhir telah dikenal sebagai salah satu kelompok masyarakat yang sedang melakukan pengelolaan kawasan hutan dalam bentuk Skema Hutan Nagari. 

Tanggal 25 Oktober 2013 lalu, semua pihak datang ke Lembah Simancuang yang berada di wilayah Nagari Alam Pauh Duo Kab. Solok Selatan tersebut mengikuti beberapa kegiatan penting dalam Pengelolaan Kawasan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM). Bagi masyarakat Jorong Simancuang sendiri, kegiatan yang ditunggu-tunggu adalah penyerahan dokumen Rencana Kerja Hutan Nagari (RKHN) yang sudah ditandatangani oleh Gubernur Sumbar kepada Ketua Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) Jorong Simancuang. 

Sebanyak 44 kelompok tani mendapatkan bantuan pembangunan Jaringan Irigasi Pertanian (JIP) berskala kecil.


Sebanyak 44 kelompok tani mendapatkan bantuan pembangunan Jaringan Irigasi Pertanian (JIP) berskala kecil.

Penyerahan bantuan tersebut langsung diselesaikan adminis­trasinya di Kantor Dinas Pertanian, Peterna­kan, dan Perikanan Kabu­paten Solok Selatan di Padang Aro Timbulun. “Hari ini (Selasa/kemarin-red) penyelesaian pembuatan rekening kelompok bersama pihak bank dan dinas pertanian. Nanti dananya langsung ditransfer ke rekening itu, dan pencairannya secara bertahap,” ujar Kepala Dinas Pertanakkan Yul Amri melalui Kabid Tanaman Pangan Zamzami, Selasa (29/10).